Dark System: Permainan Tanpa Keadilan?



Pernah nggak sih kalian ngerasa game yang kalian mainin malah jadi beban hidup? Bukan karena gamenya susah, tapi karena sistemnya bikin frustrasi. Itulah yang sering dirasain banyak pemain Mobile Legends. Moonton, pengembang game ini, sukses banget bikin game yang populer, tapi di balik semua itu, banyak yang mulai bertanya, "Apakah Moonton peduli sama pemainnya?"

Contohnya aja Sistem Matchmaking yang Bikin Kepala Pening. Udah capek-capek push rank, eh, ketemunya tim yang mainnya kayak baru belajar pegang HP. Bukannya main bareng, malah jadi beban. Katanya, sistem matchmaking Moonton udah diatur biar adil, tapi nyatanya? Kadang terasa kayak ada yang nggak beres. Mungkin lebih mirip kayak, "Moonton pengen kamu terus kalah biar top up lagi," daripada "Kamu kalah karena skillmu kurang."

Lucunya, cerita Moonton ini kayaknya related banget sama situasi di Desa Konoha yang udah berumur 76 tahun.

Desa Konoha udah 7 kali ganti Hokage, mulai dari founding father Hashirama, Hokage perempuan pertama, sampai Hokage terakhir yang katanya pro rakyat. Tapi, ternyata, Desa Konoha juga nggak banyak berubah. Dari dulu sampai sekarang, yang namanya korupsi, kolusi, dan nepotisme tetap subur. Cuma ganti wajah aja.

Dulu, sebelum desa berdiri, katanya kita perang lawan penjajah yang ngeruk sumber daya alam selama ratusan tahun. Nyatanya, udah 7 Hokage pun, sumber daya alam tetap dinikmati segelintir orang. Misalnya, tambang emas, tambang batubara, dan perkebunan kelapa sawit—siapa yang mayoritas punya? Aseng dan asong!

Kayaknya, meski udah berkali-kali ganti kepala desa, kondisinya tetap aja nggak ada keadilan, kayak dark system-nya Moonton. Desa Konoha juga lagi kena dark system yang nggak kalah parah.

Post a Comment